Postingan

Si Miskin Yang Dipandang Miskin

Waktu menunjukkan jam sebelas malam. Hari itu tanggal satu, tanggal muda bagi yang gajian di tanggal itu. Di jam segitu masih banyak orang yang antri di ATM bank milik negara. Tampak seorang ibu yang memakai baju ala kadarnya., Beralasakan sandal jepit, kerudung yang ala kadarnya, sambil menggantungkan tas kecil untuk ang tampak lusuh.  Banyak orang yang memandangnya remeh. Tapi sosok ibu ibu itu. Tampak santai, santun dan berkharisma.  Ibu itu mendekati sepasang suami istri yang sedang mengantri. "Permisi, apa boleh saya minta tolong. Ibu itu menyapa dengan sopannya. Tampak pasangan suami istri itu bermuka sinis dan sang istri pergi menjauh mengajak suaminya.  Ibu itu, berkata. Mohon bantuannya, apa boleh kami minta tolong ditransferkan, untuk biayai anak sekolah. Sambil mengharap. Dengan ketusnya sang istri marah pada sang suami. Karena sang suami mau membantu ibu ibu itu. Dengan berat hati pasangan itu membantu ibu ibu itu, ibu ibu itu meminta no rekening sang suami pasangan it

JALAN YANG DITEMPUH

Apa salah kalau aku tidak harus sepaham dengan yang lain.... Apa salah kalau aku tidak mau ikut ikut membenci orang lain.. Apa salah kalau aku punya prinsip sendiri.. Apa salah kalau aku tidak ikut ikutan..  Apa salah kalau aku mengerti yang anggota rasakan.. Apa salah kalau aku mengerti yang anggota pikirkan... Apa salah kalau aku tidak mau terhasut.. Apa salah kalau aku menyakini sesuatu yang menurutku benar.. itu benar.. Apa salah kalau aku tidak mau terombang ambing dengan emosi orang ... Hidupku adalah Milikku.. Selama Pekerjaan aku kerjakan dengan benar dan sesuai aturan yang ada.. Selama Pekerjaan dan tanggung jawab ku aku laksanakan dengan ketulusan dan pengabdian.. Selama aku tidak mencubit, aku laksanakan sesuai perintah dan tugasku.. Toh pekerjaanku sudah aku kerjakan,  Hanya karena aku tidak mau ikut ikutan.. Semuanya membenci.  Hanya karena aku mengambil langkah yang berbeda.. Hanya karena aku mengambil sikap yang berbeda..  Aku tidak marah.. aku hanya tanya apa salahku..s

10 : 1

                       10  :  1  Disaat 9 mengambil langkah ke kiri. 1 (Satu)  mengambil langkah ke kanan. Karena menurut satu (1) itu yang benar dan harus mengambil langkah ke kanan.  Disaat 9 Keluar Jalan - Jalan, Makan diluar, Happy Happy dan Bahagia bersama Teman. 1 ( Satu) Tidak Ikut jalan - jalan  dan memilih bersama keluarga kecilnya. Disaat 9 Membuat Candaan yang membahagiakan di Komunitas. 1 ( Satu) Lebih memilih tidak berkomentar dan Diam. Disaat ada Permusuhan atau Keretakan 1 (Satu) Selalu Jadi Sasaran Kesalahan. Disaat ada Kesalahan. 1(Satu) Selalu menjadi sasaran kesalahan. Disaat ada Kerjaan Tidak Beres 1 ( Satu) Selalu menjadi Lampiasan.  Ketika 1 ( Satu) Menyampaikan Pendapat berbeda, tidak pernah dihiraukan, Selalu Disepelekan. Dianggap bodoh, Hina dan tidak berpendidikan.  Ketika 1 (Satu) Tidak mengatakan apa apa dan diam. Dianggap melarikan diri dari tugas dan tanggung jawab. Hanya bisa  Diam.. Diam..Diam . Pekerjaan dan Amanah yang diemban lebih banyak dipundak  1

My Heart

Malam kian larut. Hujan mulai turun, mata tak mampu terpejam. Ku berdiri didepan jendela kamar. Memandang luas gelapnya malam.  Ku tengahdahkan tanganku pada tetesan air hujan. Dingin...  Hembusan angin malam dan hujan membuat hati sangat bahagia.  Sungguh indah dan menakjubkan.  Bersama Sepoi Sepoi angin malam yang mempesona.. Dan dendang musik mengiringi hujan di malam ini... Tanjungpinang, 02 April 2021

SENJA DI BUKIT CINTA bagian ketiga

"Selamat siang", Aseng masuk kedalam rumah. Siera menoleh dan melihat Aseng. "Hai," jawab siera. Sambil mencari cari teman teman kantornya. Aseng tahu siera kebingungan mencari teman-teman nya. "Anak anak udah balik pagi tadi", sahut Aseng menjawab kebingungan siera. "Kenapa aku ditinggal", terus balik ke asrama bagaimana. "Siera bertanya pada Aseng. Aseng hanya tersenyum. Meninggalkan siera, Liu dan chyou. Aseng ke ruang kerja Chen. Liu dan chyou mengajak siera jalan jalan ke halaman. Disaat usai hujan akan sangat segar tanaman di halaman. Ditambah aroma tanah dan bunga usai tersiram air hujan Jan. Benar, siera sangat senang dan lupa keinginan nya untuk balik ke asrama. Harum semerbak bunga bunga dan kupu kupu yang berterbangan membuat siera sangat betah. Siera, Liu dan chyou berjalan jalan bertiga menyusuri halaman sekeliling rumah. Sampailah mereka bertiga di gazebo taman. Tampak sangat jelas dibawah pemandangan laut, dan hamparan pantai

SENJA DI BUKIT CINTA bagian kedua

Chen segera masuk pintu pagar rumahnya, dan meminta siera masuk juga. Siera merasa canggung, apalah daya karena blouse putihnya basah dan berwarna merah hampir sepenuhnya baju kerjanya. Hingga tembus pandang tampak jelas tubuh siera. Siera pun menutupi dengan tas kerjanya. Disaat memasuki halaman tampak banyak tanaman dan bunga bunga cantik, dan aroma semerbak bunga bunga di halaman membuat siera terhenti berjalan. Dia menatap sekitar halaman yang indah dengan lampu lampu taman bersinar redup menerangi mekarnya bunga bunga. Chen, yang melihat siera berhenti segera membalikkan badan dan mempersilahkan siera masuk kedalam rumah. Mereka berdua pun masuk kedalam rumah. Disambutlah seorang laki laki muda, kira kira lebih muda dari Chen. Liu adalah adiknya Chen. Liu bertanya pada Chen dengan berbisik pelan, "siapa". Chen hanya berlalu menuju ke tangga dengan mengisyaratkan siera untuk mengikutinya. Siera, menyapa dengan memberi anggukan kepada Liu. Liu pun memberi balasan anggukkan

SENJA DI BUKIT CINTA

Di sudut ruangan perkantoran tampak dengan seriusnya siera sedang menatap komputernya dan sesekali menggerakkan jemari-jemari di keyboardnya. Sesekali mengernyitkan dahinya. Juga mengetuk ngetuk bolpoint di meja komputernya.  Hai," hentak Xie pada siera. "Ayo, sudah sore nih. Kita kan diundang Aseng diperayaan desanya." Ujar Xie lagi pada siera. "Kagak deh, !!!  Ijin ya, aku lagi banyak kerjaan nih, "jawab siera pelan.  Xie, tidak menyerah. Dan menutup komputer siera dengan map merah. "Tidak bisa siera, kita sudah janji. Kawan kawan sudah nunggu di mobil nih, " Xie memelas pada siera.  Oke deh, " jawab siera. Tapi sebentar saja yah,' sahut siera lagi.  Kemudian Xie dan siera membersihkan meja siera dan turun ke lantai bawah menuju mobil. Dewi dan Tia sudah menunggu didalam mobil. Sambil bermain handphone. Aiiiii, laamaa benar kawan kuta nih," Ita menggoda siera. "Oke.. lets go," sahut Dewi. Mereka berempat pun menuju ke rumah A